Kamis, 21 Agustus 2008

Lumpur Lapindo

Walaupun tinggal di sidoarjo tapi tak sekalipun aq pernah ke Lapindo. Kalau cuma sekedar lewat sih biasa,karena kalau mau ke Malang pastinya lewat situ tapi,nggak pernah mampir. Kemarin itu pas ada sepupuku dari Jogja mau balik ke palu tapi flightnya sore baru berangkat, jadi kita antar liat kondisi lapindo dulu. Judulnya sih nganterin sepupu padahal sebenarnya kita juga pengen lihat kondisi sebenarnya seperti apa sih Lumpur Lapindo itu?
Lokasinya cukup ramai dengan pengunjung yang datang, dan ternyata sama masyarakat (yang menjadi korban lumpur lapindo) sudah di komersilkan soalnya pake biaya masuk juga......Untuk melihat lumpurnya, kita harus mendaki tanggul dengan menggunakan tangga darurat yang cukup terjal, agak ngeri juga sih karena salah langkah sedikit bisa terguling jatuh.
Pemandangan di atas tanggul sungguh mengenaskan! Sejauh mata memandang yang terlihat hanya lumpur dan pucuk pohon yang sudah meranggas diterjang lumpur panas. Di kejauhan masih nampak terlihat sisa2 bangunan dan pabrik tapi itupun hanya tinggal rangka atapnya saja.
Di foto, di belakang saya ada kelihatan kotak kecil itu adalah cerobong asap sebuah pabrik! Bisa di bayangkan betapa dahsyatnya semburan lumpur ini....... Di foto juga kelihatan ada asap putih yang membubung ke atas nah itulah pusat semburannya.
Bagi pengunjung yang mau melihat lebih dekat ke pusat semburan tersedia ojek yang bersedia mengantar cukup dengan Rp.15.000 saja. Selain tukang ojek, banyak juga orang yang menjajakan VCD tentang lumpur dan tukang foto. Ternyata mereka2 ini adalah korban lumpur yang akhirnya ngojek di sekitar semburan karena kehilangan pekerjaan. Kasihan ya.........
Aku dan mas erwin gak berani melihat ke pusat semburan, jadi sepupuku aja yang pergi naik ojek. Aq ngambil gambar dan video dari bibir tanggul ajalah...... Di foto itu aq nggak sedang tersenyum lho! Kata Mas Erwin gak boleh senyum di atas penderitaan orang2 yang jadi korban, jadi pas di foto aq meringis aja.......selain karena prihatin juga lebih dikarenakan matahari yang cukup terik membakar kulit, mana aq gak bawa payung lagi!
Untungnya sepupuku segera datang jadi kita bisa cepat berangkat dari lokasi lumpur Lapindo. Semoga semburannya segera berhenti.......agar penderitaan para korban berakhir.

1 komentar:

DuaEs Mommy mengatakan...

Seram yaaa.. saya sempat ikut updated beritanya dari liputan6 online, tapi sekarang tdk pernah ada beritanya lagi, mudah-mudahan semburan lumpurnya segera terhenti.. aminnn

--Liza